KAMPUNGNAGA; Naga pada nama kampung ini bukan melambangkan hewan mitos, melainkan berasal dari bahasa Sunda nagawir, yang berarti dikelilingi tebing atau jurang (gawir). Masyarakat Desa Neglasari, Kabupaten Tasikmalaya tersebut masih memegang erat adat istiadat dari leluhurnya. Mereka hidup dalam kesahajaan, tanpa alat elektronik dan kendaraan.
Indonesia Kampung adat Cireundeu ini memiliki keperayaan yang kuat dan sangat patuh terhadap peraturan leluhurnya. Masyarakat kampung Cireundeu memgang erat adat istiadat yang telah diajarkan dari terdahulunya, contoh adat yang terus diturun kan adalah makan menggunakan beras singkong rasi sebagai makanan pokok utama dan pintu samping yang selalu menghadap timur. Kampung cireundeu memiliki upacara adat sendi pada waktu tertentu. Kampung cireundeu memiliki Kelembagaan tersendiri yang dipimpin oleh tetua adat Sunda Kampung adat Cireundeu ieu ngabogaan kapercayaan anu kuat sarta taat pisan kana aturan karuhunna. Masarakat Kampung Cireundeu nyekel pageuh adat-istiadat anu geus diajarkeun ti baheula, conto adat anu terus diwariskeun nyaéta dahar maké sangu singkong rasi minangka kadaharan pokok jeung panto sisina sok nyanghareup ka wétan. Kampung Cireundeu ngayakeun upacara adat babarengan dina waktu-waktu nu tangtu. Désa Cireundeu miboga lembaga sorangan anu dipingpin ku sesepuh adat Bagaimana cara menggunakan terjemahan teks Indonesia-Sunda? Semua terjemahan yang dibuat di dalam disimpan ke dalam database. Data-data yang telah direkam di dalam database akan diposting di situs web secara terbuka dan anonim. Oleh sebab itu, kami mengingatkan Anda untuk tidak memasukkan informasi dan data pribadi ke dalam system translasi anda dapat menemukan Konten yang berupa bahasa gaul, kata-kata tidak senonoh, hal-hal berbau seks, dan hal serupa lainnya di dalam system translasi yang disebabkan oleh riwayat translasi dari pengguna lainnya. Dikarenakan hasil terjemahan yang dibuat oleh system translasi bisa jadi tidak sesuai pada beberapa orang dari segala usia dan pandangan Kami menyarankan agar Anda tidak menggunakan situs web kami dalam situasi yang tidak nyaman. Jika pada saat anda melakukan penerjemahan Anda menemukan isi terjemahan Anda termasuk kedalam hak cipta, atau bersifat penghinaan, maupun sesuatu yang bersifat serupa, Anda dapat menghubungi kami di →"Kontak" Kebijakan Privasi Vendor pihak ketiga, termasuk Google, menggunakan cookie untuk menayangkan iklan berdasarkan kunjungan sebelumnya yang dilakukan pengguna ke situs web Anda atau situs web lain. Penggunaan cookie iklan oleh Google memungkinkan Google dan mitranya untuk menayangkan iklan kepada pengguna Anda berdasarkan kunjungan mereka ke situs Anda dan/atau situs lain di Internet. Pengguna dapat menyisih dari iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Setelan Iklan. Atau, Anda dapat mengarahkan pengguna untuk menyisih dari penggunaan cookie vendor pihak ketiga untuk iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Ternyatamasyarakat kampung ini juga turut melestarikan kebudayaan sunda. Balai pertemuan ini selain untuk kumpul warga juga digunakan untuk latihan kesenian sunda. Banyak manfaat yang didapatkan dari kunjungan ke Kampung Cirendeu. Selain bisa sebagai objek wisata, kita juga bisa mendapatkan ilmu mengenai kearifan lokal dan lebih menghargai
Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia 2019 ABSTRAK Kampung adat Cirendeu menjadi daya tarik bagi para wisatawan dikarenakan masyarakatnya yang masih kental akan adat yang tetap teguh dilakukan sesuai dengan yang lelehur jalankan dahulu dan tetap mampu mempertahankan kearifan lokal yang mereka miliki meskipun sudah mengalami perubahan pada segi sosial ekonomi, perubahan tersebut terjadi karena adanya unsur modernisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden dan melakukan studi pada situasi yang alami. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat adat Cireundeu sangat memegang teguh kepercayaannya, kebudayaan serta adat istiadat mereka. Kehidupan masyarakat Cirendeu masih kental dengan sifat gotong-royong dan saling tolong menolong antar sesama warga. Tradisi leluhur Kampung adat Cireundeu telah mengajarkan pada masyarakat lokalnya untuk tidak bergantung terhadap padi dan import dari daerah lain. Tokoh adat berperan dalam mensosialisasikan, mengajarkan dan menjaga tradisi secara turun-temurun kepada masyarakat atau generasi penerus. Kata Kunci kampung adat cirendeu, wisata budaya, kearifan lokal ABSTACT Cirendeu traditional village becomes an attraction for tourists because the people who are still thick with custom that remain firmly carried out in accordance with the melting run first and still able to maintain their local wisdom even though it has undergone changes in socioeconomic terms, these changes occur because of the elements modernization. This study uses qualitative methods, the researcher makes a complex picture, examines words, detailed reports from the respondents' views and conducts studies in natural situations. Data collection uses interviews and documentation studies. The results showed that the Cireundeu indigenous people were very firm in their beliefs, culture and customs. Cirendeu community life is still thick with the nature of mutual assistance and mutual help between fellow citizens. The ancestral tradition of the Cireundeu traditional village has taught its local people not to depend on rice and imports from other regions. Customary leaders play a role in socializing, teaching and maintaining traditions for generations to the community or future generations. Keywords Cirendeu traditional village, cultural tourism, local wisdom Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KEARIFAN BUDAYA LOKAL KAMPUNG ADAT CIRENDEU SEBAGAIWISATA BUDAYA DI KOTA CIMAHIAdira Ismi Wahyuni1;Dean Erliana Destiani2;Nadila Putri Lesmana3;QonitatushSholihah4;Rd Salvira Yuna Pratiwi5;Gita Siswhara6;Fajar Nugraha Asyahiddaadiraismiwahyuni 1 ; deanerliana1999 2 ;nadilalesmana13 3 ; qonitatush87 4 ; rashalyunna 5;wa_egha 6 ; nugrahafajar 7 Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Pendidikan Ilmu PengetahuanSosial, Universitas Pendidikan Indonesia2019ABSTRAKKampung adat Cirendeu menjadi daya tarik bagi para wisatawan dikarenakanmasyarakatnya yang masih kental akan adat yang tetap teguh dilakukan sesuaidengan yang lelehur jalankan dahulu dan tetap mampu mempertahankan kearifanlokal yang mereka miliki meskipun sudah mengalami perubahan pada segi sosialekonomi, perubahan tersebut terjadi karena adanya unsur ini menggunakan metode kualitatif, peneliti membuat suatu gambarankompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden danmelakukan studi pada situasi yang alami. Pengumpulan data menggunakanwawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwamasyarakat adat Cireundeu sangat memegang teguh kepercayaannya,kebudayaan serta adat istiadat mereka. Kehidupan masyarakat Cirendeu masihkental dengan sifat gotong-royong dan saling tolong menolong antar sesamawarga. Tradisi leluhur Kampung adat Cireundeu telah mengajarkan padamasyarakat lokalnya untuk tidak bergantung terhadap padi dan import daridaerah lain. Tokoh adat berperan dalam mensosialisasikan, mengajarkan danmenjaga tradisi secara turun-temurun kepada masyarakat atau generasi Kunci kampung adat cirendeu, wisata budaya, kearifan lokalABSTACTCirendeu traditional village becomes an attraction for tourists because the peoplewho are still thick with custom that remain firmly carried out in accordance withthe melting run first and still able to maintain their local wisdom even though ithas undergone changes in socio-economic terms, these changes occur because ofthe elements modernization. This study uses qualitative methods, the researchermakes a complex picture, examines words, detailed reports from the respondents'views and conducts studies in natural situations. Data collection uses interviewsand documentation studies. The results showed that the Cireundeu indigenouspeople were very firm in their beliefs, culture and customs. Cirendeu communitylife is still thick with the nature of mutual assistance and mutual help betweenfellow citizens. The ancestral tradition of the Cireundeu traditional village hastaught its local people not to depend on rice and imports from other leaders play a role in socializing, teaching and maintaining traditionsfor generations to the community or future P a g e Keywords Cirendeu traditional village, cultural tourism, local wisdomPendahuluanIndonesia dikenal memiliki banyakkeberagaman dan kekayaanbudayanya. Dari Sabang darimerauke Indonesia memilikiberagam suku, bahasa, budaya, adatistiadat dan agama yang berbeda-beda. Meskipun perkembanganjaman semakin modern tetapi negaraIndonesia masih mempertahankanbudaya yang dimiliki. Jika haltersebut dapat dikelola dengan baikmaka keanekaragaman budaya yangada di Indonesia bisa dijadikansebagai objek wisata. Dengandijadikan sebagai objek wisata makaIndonesia dapat menjaga eksistensibudaya yang dimiliki agar tetapbertahan dan dikenal masyarakatluas. Perkembangan wisata diIndonesia semakin berkembang danterus membaik dari waktu ke waktu. Suweda dan Widyatmaja 2010 89mengatakan bahwa “atraksi wisatabudaya seperti arsitektur rumahtradisional di desa, situs arkeologi,benda-benda seni dan kerajinan,ritual dan upacara budaya, festivalbudaya, kegiatan dan kehidupanmasyarakat sehari-hari,keramahtamahan, makanan dan lain-lain merupakan daya tarik bagiwisatawan”. Oleh karena itu denganmemanfaatkan keberagaman budayadi Indonesia maka hal tersebut dapatmenjadi kekuatan pariwisata diIndonesia karena Indonesia memilikikebudayaan yang kaya, variatif danunik. Salah satu pariwisata minat khususyang sedang berkembang diIndonesia adalah desa wisataberbasis budaya atau biasa disebutsebagai kampung adat. Kampungadat ini merupakan suatu kelompokmasyarakat yang masih menjagakemurnian atau keaslian tradisibudaya nya yang telah diturunkandari nenek moyang nya. Biasanya didalam suatu kampung adat terdapataturan dan norma adat yang perludipatuhi oleh masyarakatnya. Salahsatu tempat yang dapat dijadikansebagai wisata budaya yaituKampung adat Cireundeu. Dengankearifan lokal yang dimiliki olehkampung Cireundeu dapat menarikpara wisatawan lokal maupunwisatawan dari luar adat Cireundeu menjadidaya tarik bagi masyarakat karenamasyarakat disana masih memegangteguh kepercayaan serta tradisi dankebudayaan dari karuhun atauleluhurnya. Sehingga dapatdikatakan bahwa KampungCireundeu ini menggunakan kearifanlokal sebagai wisata budaya. Dengandemikian, yang dimaksud dengankebijakan pariwisata berbasiskearifan lokal adalah kebijakan dibidang pariwisata yangmengedepankan segala bentukkeunikan yang dimiliki oleh suatukomunitas atau daerah tertentu yangmengandung nilai-nilai kebudayaanbaik yang bersifat material itu juga jika masyarakat lokaldapat berpartisipasi dengan aktifdalam mengembangkan pariwisata di2 P a g e daerah tersebut maka hal itu dapatdijadikan sebagai upaya untukmembantu meningkatkanperekonomian masyarakat. Karenajika masyarakat lokal dapatmengelola perkembangan pariwisatadengan baik dan efektif makatentunya masyarakat akanmendapatkan keuntungan materialmaupun non-material. Oleh karenaitu masyarakat Cireundeu harusmelakukan pengelolaan dengan baikdari sisi manajemen ataupun dari sisipemasarannya agar kampungCireundeu ini dapat dikenal olehmasyarakat PenelitianMetode penelitian merupakan salahsatu faktor yang cukup pentingdalam melakukan suatu penelitian,karena pada dasarnya metodepenelitian merupakan cara ilmiahuntuk mendapatkan data dengantujuan dan kegunaan penelitian adalah usahauntuk menemukan, mengembangkan,dan menguji suatu kebenaranpengetahuan dengan cara-carailmiah. Oleh karena itu, metode yangdigunakan dalam suatu penelitianharus penelitian kualitatif adalahmengamati orang dalam lingkunganhidupnya berinteraksi denganmereka, berusaha memahami bahasadan tafsiran mereka tentang duniasekitarnya, mendekati atauberinteraksi dengan orang-orangyang berhubungan dengan focuspenelitian dengan tujuan mencobamemahami, menggali pandangan danpengalaman mereka untuk mendapatinformasi atau data yang penelitian ini peneliti membuatsuatu gambaran kompleks, menelitikata-kata, laporan terinci daripandangan responden dan melakukanstudi pada situasi yang penelitian kualitatif, penelitiadalah instrument kunci. Oleh karnaitu peneliti harus memiliki bekalteori dan wawasan yang luas jadibisa bertanya, menganalisis danmengkonstruksi objek yang diltelitimenjadi lebih kualitatif meyakini bahwainformasi-informasi akan diperolehjika dilakukan penelaahan melaluiinteraksi dengan narasumber hal inididasari pendapat “Peneliti kualitatifpercaya bahwa kebenaran adalahdinamis dan dapat ditemukan hanyamelalui penelaahan terhadap orang-orang melalui interaksinya dengansituasi sosial mereka” Danim dalamTrianto, 2010.Maka dalam hal ini peneliti memilihpenelitian kualitatif untuk diterapkandalam mendalami secara detail. Padasaat mendalami informasi dalampenelitian ini, penulis tidak dibatasioleh alat ukur sebagaimana dalampenelitian kuantitatif, sehinggapenulis dapat memperoleh informasi-informasi baru yang berkaitandengan Kampung Cireundeu..Informasi-informasi baru yangdiperoleh saat penelitian yang padaawalnya tidak diketahui penulis. Halini sejalan dengan kepentingandigunakannya penelitian kualitatifyang di antaranya mengungkapkan,bila masalah penelitian belum jelas,3 P a g e masih remang-remang, dan terdapatkemungkinan masih metode penelitian inididasari pendapat “Penelitiankualitatif merupakan metode-metodeuntuk mengeksplorasi danmemahami makna yang olehsejumlah individu atau sekelompokorang dianggap berasal dari masalahsosial atau kemanusiaan” Cresswell,2012 hal 4.Teknik Pengumpulan DataBerdasarkan sumber pengambilandata, dalam penelitian ini penelitimenggunakan data primer yaitu datayang diperoleh langsung dari objekyang diteliti melalui prosedur danteknik pengambilan data yang berupaobservasi, wawancara maupunpenggunaan instrumen pengukuranlainnya yang khusus dirancangsesuai dengan tujuan peneliti Adi,200457. Dalam suatu penelitiandiperlukan adanya suatu data sebagaihasil akhir dari penelitian. Untukpengumpulan data yang konkritpeneliti melaksanakan beberapateknik pengumpulan data, sebagaiberikut 1. Wawancara Metode wawancara atau interviewadalah suatu metode yang dilakukandengan jalan mengadakan jalankomunikasi dengan sumber datamelalui dialog Tanya-jawab secaralisan baik langsung maupun tidaklangsung. Lexy J Moleongmendefinisikan wawancara sebagaipercakapan dengan maksud wawancara digunakansebagai teknik pengumpulan dataapabila peneliti ingin melakukanstudi pendahuluan untuk menemukanpermasalaham yang harus diteliti,tetapi juga apabila peneliti inginmengetahui hal-hal dari respondenyang lebih mendalam. Teknikpengumpulan data ini mendasarkandiri pada laporan tentang diri sendiriatau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan ataukeyakinan pribadi Sugiyono, 2007 17.Adapun langkah-langkah wawancaramenurut Lincoln and Guba dalamSugiyono 2013235mengemukakan ada tujuh langkahdalam penggunaan wawancara untukmengumpulkan data dalam penelitiankualitatif, yaitu1. Menetapkan kepada siapawawancara itu Menyiapkan pokok-pokokmasalah yang akan menjadibahan Mengawali atau membukaalur Melangsunhkan Mengkonfirmasi ikhtisarhasil wawancara Menuliskan hasil wawancarake dalam catatan Mengidentifikasikan tindaklanjut hasil wawancara yangtelah hal ini peneliti akanmenggunakan metode wawancaralangsung dengan subjek informan. Disamping itu untuk memperlancar4 P a g e proses wawancara dalam hal inipeneliti akan menggunakanWawancara atau interviewterstruktur, yaitu wawancara yangdisusun secara terperinci sehinggamenyerupai check list. Pewawancaratinggal membubuhkan tanda vcheck pada nomor pertanyaan yangsudah Studi Dokumentasi Studi dokumentasi berasal dari katadokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Para pakar selalumengartikan dokumen dalam duapengertian, yaitu pertama, sumbertertulis bagi informasi sejarahsebagai kebalikan dari padakesaksian lisan, artefak, terlukis danlain-lain. Kedua diperuntukkan bagisurat resmi dan surat negara seperti,perjanjian undang-undang, hibah,konsesi dan lainnya. Kemudian studidokumentasi, yaitu mencari datamengenai hal-hal atau variabel yangberupa catatan, transkip, buku, suratkabar, prasasti, notulen rapat,lengger, agenda, dan sebagainya. Menurut Djam’an Satori 2007 93,studi dokumentasi merupakan usahauntuk memperoleh keteranganmelalui pendapat tersebut, makastudi dokumentasi dalam penelitianini dilakukan untuk memperkuatdata-data yang telah didapatkandengan pendukung dokumen-dokumen yang ada, yang berkaitandengan objek demikian studi dokumentasipeneliti bersumber dari tokoh danmasyarakat setempat serta hasilpenelitian yang relevan daripenelitian sebelumnya. Dalampenelitian ini, peneliti terlibatsepenuhnya dalam pengumpulandata. Adapun waktu pengumpulandata dilaksanakan pada tanggal 10Oktober 2019 di KampungCireundeu, Leuwigajah, Kec. CimahiSel., Kota Cimahi, Jawa dan PembahasanKampung Cireundeu terletak diKelurahan Leuwigajah KecamatanCimahi Selatan Kota Cirendeu merupakan suatutempat yang memiliki karakteristiktersendiri, didalamnya terbentuksuatu komunitas adat kesundaanyang mampu memelihara, danmelestarikan adat istiadat secaraturun temurun dan tidak terpengaruhioleh budaya dari luar. Kampung AdatCirendeu ini terdiri dari 50 kepalakeluarga atau 800 jiwa, yangsebagian besar bermata pencaharianbertani ketela. Kampung AdatCireundeu sendiri memiliki luas 64ha terdiri dari 60 ha untuk pertaniandan 4 ha untuk besar penduduknyamemeluk dan memegang teguhkepercayaan Sunda Wiwitan hinggasaat ini dan mereka selalu konsistendalam menjalankan ajarankepercayaan serta terus melestarikanbudaya dan adat istiadat yang telahturun-temurun dari nenek berasal dari nama pohonreundeu, karena sebelumnya dikampung ini banyak sekali populasipohon reundeu. Pohon reundeumerupakan pohon untuk bahan obatherbal. Kampung ini disebut5 P a g e Kampung Cireundeu, karenamasyarakat Kampung Cireundeumasih memegang teguh tradisi paraleluhur mereka dengan pengawasanketua adat. Tradisi yang masihdipertahankan oleh Warga AdatKampung Cireundeu yaitu bahanmakanan pokok dan tradisi 1 Kampung AdatCireundeu telah memutuskan untukberalih makanan pokok dari berasnasi menjadi beras singkong, hasildari olahan singkong tersebut, berupaegg roll, kue nastar, peuyeum, acidan kerupuk. Dengan adanya berassingkong bertujuan agar manusiatidak bergantung pada satu makananpokok saja, seperti bahan makananpokok negara Indonesia yaitu beras,namun pandangan masyarakatKampung Adat Cireundeu memilikialternatif dalam bahan makananpokok yaitu singkong. Dalam tradisi1 Sura, warga adat melakukanupacara adat yang bertujuan untukmensyukuri segala nikmat yangdiberikan Tuhan kepada warga salahsatunya mensyukuri berlimpahnyakekayaan alam yang bisa merekamanfaatkan untuk keberlangsunganhidup warga adat adat Cireundeu sangatmemegang teguh kepercayaannya,kebudayaan serta adat istiadatmereka. Mereka memiliki prinsip“Ngindung Ka Waktu, Mibapa KaJaman” arti kata dari “Ngindung KaWaktu” ialah kita sebagai wargakampung adat memiliki cara, ciri dankeyakinan “Mibapa Ka Jaman”memiliki arti masyarakat KampungAdat Cireundeu tidak melawan akanperubahan zaman akan tetapimengikutinya seperti adanyateknologi, televisi, alat komunikasiberupa hand phone, dan ini mempunyai konsepkampung adat yang selalu diingatsejak zaman dahulu, yaitu suatudaerah itu terbagi menjadi tigabagian, yaitu1. Leuweung Larangan hutanterlarang yaitu hutan yang tidakboleh ditebang pepohonannya karenabertujuan sebagai penyimpanan airuntuk masyarakat adat Leuweung Tutupan hutanreboisasi yaitu hutan yangdigunakan untuk reboisasi, hutantersebut dapat dipergunakanpepohonannya namun masyarakatharus menanam kembali denganpohon yang baru. Luasnya mencapai2 hingga 3 Leuweung Baladahan hutanpertanian yaitu hutan yang dapatdigunakan untuk berkebunmasyarakat adat ditanami oleh jagung,kacang tanah, singkon atau ketela,dan umbi-umbianKampung Adat Cirendeu ini sudahada sejak tahun 1918. Kampung AdatCirendeu memiliki strukturkelembagaan adat, karena inimenjadi salah satu pendukungterlaksananya suatu aturan dankesepakatan adat di KampungCirendeu. Adapun struktur dalamlembaga adat masyarakat Cireundeuyaitu6 P a g e 1. Sesepuh, yaitu seseorang yangmenjadi juru kunci sejarah mengenaikampung adat Ais Pangampih, yaitu wakil darisesepuh atau juga seseorang yangmemberikan informasi terkaitbahasa, simbol-simbol Ais Panitren, yaitu seseorang yangditugaskan sebagai HubunganMasyarakat HumasWisata Budaya Kampung Cireundeupada umumnya, kampung ini seringmengadakan upacara adat padaacara-acara pernikahan, kelahiran,kematian, dan puncaknya pada ritualtahunan yaitu Syura-an atau tahunbaru Saka Sunda yang tahun ini jatuhpada bulan Oktober. Acara upacaraSyura-an ini dirayakan sebagai rasasyukur masyarakat adat atas rahmatdari yang Mahakuasa dan biasanyadirayakan secara besar-besaran. Daritahun ke tahun berbagai instansipemerintah, perwakilan kampungadat, komunitas, kepala keluargawarga Kampung Cirendeu danmasyarakat sekitar turut memberikansumbangsihnya dalam caranyamasing – masing demimensukseskan acara adat acara Syura-an, yaitu 1. PersiapanBeberapa persiapan sebelumdilaksanakan upacara Suraana Pembentukan kepanitiaanPembentukan kepanitiaan inidilaksanakan kurang lebih tigaminggu. Dalam pembentukanpanitia di diskusikan di balesaresehan bersama Sesepuh Pendanaan/biaya pelaksanaanDana untuk perayaan Suraan iniberasal dari swadaya masyarakatadat Cireundeu sendiri. Masyarakattidak pernah meminta dana Tempat dan peralatanTempat yang dipilih untukpelaksanaan 1 Sura biasa digelardi bale saresehan saresehan,sedangkan untuk ngajayak atauhiburannya dilakukan di panggungdekat bale saresehan Latihan ngamumuleLatihan ngamumule ini adalahberbicara sambil diiringi olehmusik tradisional yaitu Merangkai sesajenDalam merangkai sesajen inimasyarakat mengumpulkan hasilolahan pertanian seperti buah-buahan. Dan sesajen ini disimpandi tengah-tengah bale saresehantempat berkumpul masyarakat Memasak Olahan SingkongMemasak olahan singkong inidilakukan pada acara 1 Sura pagisebelum acara 1 Sura ibu - ibu adat memasak untuksemua warga adat dan tamuyanghadir juga untuk para Acara 1 SuraRangkaian acara 1 Sura ini antaralaina Ngamumule7 P a g e b Nasehat sesepuh,sesepuh memberikan nasehat agarwarga adat Cireundeu tetap bisamenjaga apa yang diwariskan olehleluhur Sungkemansemua warga adat melaksanakansungkeman dengan cara memutar kesemua warga adat Makan bersamamakan bersama disini tidakdibatas hanya warga adat, tetapipara tamu pun diajak untuk Mulungsesajen, pada acara inidikhususkan kepada anak - yang telah dirangkai dibukapada acara ini dan di ambil Nyekarsetelah mulung sesajen selesaidilanjutkan nyekar, yaitu berziarahkepada makam Acara NgajayakNgajayak dilakukan pada tanggal 20-an, pada acara ini tidak tentudiselenggarakan tanggal berapa,karena ini keputusan Sesepuh danketua panitia. Tetapi biasanyadiselenggarakan lebih dari tanggal20, acara ini digelar selama dua haridua malam. “ Ngajayak”mempunyai arti keliling kampung dari gerbang desa yang berakhir dibalai desa, rombongan disambutdengan iring – iringan musikangklung buncis dan gending. sepertikidung bumi segandu, tari jaipong,pencak silat, karinding, calung,marawis, dan pada penghujung acaraditutup dengan penampilan acara Ngajayak ini terbukauntuk semua masyarakat umum,masyarakat bisa ikut berpartisipasimenyumbangkan bakat, dan padaacara ini ada beberapa dariKampung Adat lain yang datangdari luar Kampung Cireundeu. Acaraini digelar selama dua hari duamalamKampung Cirendeu inimempunyai unsur kebudayaan yangunik, sehingga Kampung Cirendeuini dapat menjadi daya tarik wisata diKota BahasaDalam berkomunikasi antarmasyarakat, bahasa yang merekagunakan sehari - hari adalah Sistem PengetahuanSistem pengetahuan yangdigunakan dalam kehidupansehari - hari di Kampung adatCireundeu yaitu pengetahuan dalambidang pertanian, kesenian, dancara mengolah beras singkong yangdiajarkan secara turun Organisasi SosialDalam sistem organisasi sosial,yang ada di Kampung Cireundeuadalah kelompok tani, kelompokternak domba, dan kelompok ibu,ibu adat yang mengolah peralatan dan teknologi8 P a g e Dalam sistem teknologi atauperalatan hidup yang dimiliki olehmasyarakat Kampung adatCireundeu sudah mulaiberkembang misalnya dalambidang pertanian, masyarakat masihmenggunakan cangkul untukpenanaman singkong. Dalam caramengolah beras singkong,masyarakat Kampung Cirendeui inisudah mulai menggunakan mesinpemarut alat sealer, plastik Sistem Mata PencaharianDalam segi mata pencaharian,masyarakat adat Cireundeumayoritas bekerja sebagai petanidan peternak domba. Merekamempunyai lahan garapan masing -masing, dan tanaman yang merekatanam sebagian besar singkong danyang lainnya tanaman sepertikacang- kacangan. Masyarakat adatCireundeu menggunakan pupukalami dari kotoran domba Sistem ReligiMasyarakat adat Cireundeumenyebut diri mereka penganutSunda Wiwitan, Sunda Wiwitansendiri mengandung arti Sundayang paling awal dan bagi merekaagama bukan sarana penyembahannamun sarana aplikasi dalamkehidupan, karena itu merekamemegang teguh tradisi dan jarangsekali ditemukan situs- KesenianDalam sistem kesenian padamasyarakat adat Cireundeu initerdapat wayang yang biasaditampilkan pada saat acara masyarakatCirendeu masih kental dengan sifatgotong - royong dan saling tolongmenolong antar sesama termasuk ke dalammasyarakat adat, masyarakatKampung adat Cireundeu sudahmengalami perubahan pada segisosial ekonomi, perubahan tersebutterjadi karena adanya unsurmodernisasi yang masuk ke daerahKampung Cireundeu. Denganadanya perubahan tersebut,masyarakat Kampung adatCireundeu dapat dibilang masyarakatyang masih kental dengan adat yangtetap teguh dijalankan sesuai denganapa yang leluhur jalankan dulu dantetap mampu mempertahankankearifan lokal daerah leluhur Kampung AdatCireundeu telah mengajarkan padamasyarakat lokalnya untuk tidakbergantung terhadap padi dan importdari daerah lain. Kampung AdatCireundeu sangat menjaga tradisileluhur sehingga sekarang kampungadat tersebut menjadi potensi desaswasembada pangan menuju desamandiri pangan. Potensi yangmenguatkan Kampung AdatCireundeu yaitu dengan adanyakepemimpinan tetua adat yang selaluditaati, dan selalu menjagakelestarian lingkungan sebagaipendukung kegiatan pertaniantanaman pangan merekaSimpulan9 P a g e Terdapat beberapa hal yang membuatKampung Cireundeu menjadi salahsatu kampung yang dijadikan sebagaikampung wisata oleh pemerintahKota Cimahi, salah satunya adalahupacara satu Syura atau tahun baruSaka Sunda yang tahun ini jatuhpada bulan Oktober. Acara upacaraSyura-an ini dirayakan sebagai rasasyukur masyarakat adat atas rahmatdari yang Mahakuasa dan biasanyadirayakan secara besar-besaran. Daritahun ke tahun berbagai instansipemerintah, perwakilan kampungadat, komunitas, kepala keluargawarga Kampung Cirendeu danmasyarakat sekitar turut memberikansumbangsihnya dalam caranyamasing – masing demimensukseskan acara adat hal lain yang membuatkampung ini unik adalah kebiasaanmasyarakatnya yang hanya memakansingkong sebagai bahan makanpokok mereka, hal tersebut jugamenjadi daya tarik wisata kulineryang dimiliki oleh kampungCireundeu. SaranDari hasil observasi yang dilakukanoleh peneliti, ada beberapa saranyang penulis harapkan agar lebihdiperhatikan oleh pemerintah antaralain, pemerintah diharapkan bisalebih berpartisipasi di setiap acarakebudayaan yang diselenggarakanoleh Kampung Cireundeu, kemudiandiharapkan agar pemerintah setempatmemberikan modal usaha untukwarga kampung yang memiliki usahakuliner karena merupakan salah satusektor yang difokuskan di KampungCireundeu sendiri, mengingatkeunikan bahan pangan pokokyang digunakan yaitu PustakaDjam’an Satori dan Aan Komariah.2009. Metodologi PenelitianKualitatif. Bandung Alfabeta, R. 2004. MetodologiPenelitian Sosial dan Granit. J., W., 2012, Researchdesign Pendekatan kualitatif,Kuantitatif dan Mixed. YogyakartaPustaka Pelajar. h. 4Lexy J., Moleong. 2007.Metodologi Penelitian Kualitatifedisi revisi. Bandung RemajaRosda karya. 2013. Metode PenelitianKuantitatif, Kualitatif dan R & Alfabeta. 2010. Pengantar PenelitianPendidikan Bagi PengembanganProfesi Pendidikan dan TenagaKependidikan. Jakarta M. 2013. Implementasikebijakan pariwisata berbasiskearifan lokal studi di KabupatenManggarai Barat. Journal ofIndonesian Tourism andDevelopment Studies, 11, P. 2016. Pengembanganpotensi desa wisata berbasis budayatinjauan terhadap desa wisata di jawatengah. Jurnal Vokasi Indonesia,41.10 P a g e Triwardani, R., & Rochayanti, C.2014. Implementasi KebijakanDesa Budaya dalam UpayaPelestarian Budaya 42.Salsa Nuritsa. 2015. KearifanLokal Masyarakat Adat CirendeuKelurahan Leuwigajah KecamatanCimahi Selatan Kota CimahiSaraswati dan Reiza PermandaGulfa. 2017. Kearifan BudayaLokal Kampung Adat Cirendeu danKonsep Swasembada PanganKwisata. 2016. Wisata KampungAdat Cirendeu Cimahi. Kanal WisataIndonesia11 P a g e ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Sumpingdi Kampung Adat Cireundeu" yang disertai dengan aksara Kaganga (atau disebut aksara Sunda). Tulisan tersebut dalam bahasa Indonesia mengandung arti 'selamat datang di Kampung adat Cireundeu'. Kenyataan ini menandakan pengakuan bahasa Sunda sebagai
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kampung cireundeu merupakan kampung yang melestarikan semua adat dan juga kepercayaan nenek moyang jaman dahulu. Kampung cireundeu menganut agama suku yaitu Sunda Wiwitan. Kepercayaan ini mengajarkan untuk selalu melestarikan budaya dan adat istiadat. Dengan sosial seperti itu, hal tersebutlah yang menjadi daya Tarik bagi pengunjung dan wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini, dimana masyarakat Kampung Adat Cireundeu memiliki konsep kampung adat yang selalu diingat sejak zaman seperti halnya agama suku lain, Sunda wiwitan sangat menerima yang Namanya dunia Modern, namun tidak meninggalkan nilai-nilai luhur dalam diri mereka, dimana para penganut agama sunda wiwitan memakai alat-alat rumah tanggga yang berasal adri teknologi. Di kampung cireundeu ini sendiri melestarikan adat leluhurnya yakni makanan pokok yang mereka konsumsi bukanlah nasi dari beras melainkan nasi dari singkong. Kampung ini berada di daerah Cimahi Jawa Barat. Dokpri Agama suku "Sunda Wiwitan" memiliki prinsip ataupun pengajaran agama "Ngindung Ka Waktu, Mibapa Ka Jaman" arti kata dari "Ngindung Ka Waktu" ialah kita sebagai warga kampung adat memiliki cara, ciri dan keyakinan masing-masing. Sedangkan "Mibapa Ka Jaman" memiliki arti masyarakat Kampung Adat Cireundeu tidak melawan akan perubahan zaman akan tetapi mengikutinya seperti adanya teknologi, televisi, alat komunikasi berupa hand phone, dan penerangan. Dokpri Masyarakat yang berada di Kampung cireundeu ini punya konsep kampung adat yang selalu diingat sejak zaman dulu, yaitu suatu daerah itu terbagi menjadi tiga bagian, yaituLeuweung Larangan hutan terlarang yaitu hutan yang tidak boleh ditebang pepohonannya karena bertujuan sebagai penyimpanan air untuk masyarakat adat Cireundeu khususnya. Leuweung Tutupan hutan reboisasi yaitu hutan yang digunakan untuk reboisasi, jadi hutan tersebut dapat dipergunakan pepohonannya namun masyarakat harus menanam kembali dengan pohon yang Baladahan hutan pertanian yaitu hutan yang dapat digunakan untuk berkebun masyarakat adat Cireundeu. Biasanya ditanami oleh jagung, kacang tanah, singkong atau ketela, dan umbi-umbian, dan pada umumnya lebih dominan menanam Singkong yang merupakan makanan pokok di kampung ini. Makanan pokok yang terbuat dari singkong ini disebut dengan nama "Rasi" yang mereka olah sendiri sebagai bahan pangan. Sekian Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
bahasaapaan tuh : v. aku gak ngerti. Jawaban diposting oleh: giacintawiharjpcfcce. Kajjsjdndbfbc cnnskalalalqowkekdfnnfnc vv. Pertanyaan lain tentang: B. Daerah. Sebutkan kesatriane ,negarane ,papane! 1abimayu 4.arjuna 5.gathut kaca 6.kumba karto 7.lesmana 8.nakula 9.sadewa 10.werkurdara 11.bala dhewa 12.dasa muka 13.k Berada di daerah Leuwigajah, Kampung Adat Cireundeu merupakan salah satu kampung wisata tradisional di Bandung. Keberadaan berbagai kampung wisata tersebut mampu menghadirkan budaya serta seni lokal tradisional khas Sunda. Wisata yang kian populer serta banyak dikunjungi peminatnya tersebut bisa kamu temukan di beberapa daerah di Bandung. Sebut saja Kampung Adat Cikondang, Kampung Kreatif Dago Pojok, Ekowisata Bambu Cipaku dan lainnya. Sementara Kampung Adat Cireundeu dalam bahasa Sunda sendiri berasal dari nama pohon reundeu yang dulu banyak ditemukan dalam kampung adat tersebut. Daya Tarik Kampung Adat Cireundeu1. Dijadikan Sebagai Hutan Pertanian2. Sebagai Sumber Air Alami3. Hanya Orang Tertentu yang Bisa Masuk Hutan LaranganPesona Keunikan Kampung Adat Cireundeu1. Warganya Mengikuti Perkembangan Zaman2. Dua Mata Air Sakral di Kampung Adat Cireundeu3. Dianggap Sebagai Air SuciLokasi dan Harga Tiket Masuk ke Kampung Adat Cireundeu Daya Tarik Kampung Adat Cireundeu Sebagai salah satu kampung wisata di Bandung, daya tarik utama Kampung Adat Cireundeu terletak pada Hutan Larangan dan Hutan Tutupan yang sekaligus menjadi kawasan hutan lindung. Warga adat Cireundeu yang terdiri dari 70 kepala keluarga sangatlah menjaga Hutan Larangan atau hutan sakral seluas 30 hektar tersebut, antara lain dengan tidak mengganggu ataupun merusak kelestariannya. 1. Dijadikan Sebagai Hutan Pertanian Sementara kedua hutan lain yang ada dalam kawasan Kampung Adat Cireundeu, yaitu Leuweung Tutupan merupakan hutan reboisasi yang pepohonannya boleh dipakai namun mesti ditanam pohon pengganti dan Leuweung Baladahan merupakan hutan pertanian yang dipakai buat berkebun oleh warga setempat. 2. Sebagai Sumber Air Alami Warisan tata wilayah sakral Hutan Larangan, Hutan Tutupan serta Babadahan dari leluhur mereka anggap sebagai konsep ideal guna menjaga keseimbangan alam yang wajib dijaga. Warga tidak pernah ikut campur dalam pengelolaan Hutan Larangan atau biasa disebut gentong bumi tempat menyimpan air oleh orang Sunda. Mereka membiarkan apa yang tumbuh di dalam hutan terus bertumbuh, dengan begitu air tidak bakal berlebih saat musim hujan ataupun kekurangan air saat musim kemarau. 3. Hanya Orang Tertentu yang Bisa Masuk Hutan Larangan Tidak seorangpun diizinkan masuk ke dalam Hutan Larangan, kecuali apabila kondisi habitatnya mengalami kerusakan. Itupun cuma terbatas sesepuh atau orang yang dituakan yang boleh masuk dengan syarat puasa mutih. Mereka akan melihat tanaman pengganti mana yang bisa ditanam menggantikan tanaman yang rusak. Upacara netepkeun kawilayahan sendiri terakhir dilakukan saat terjadi pembalakan liar tahun 2008 silam yang mengakibatkan kerusakan pada Hutan Larangan. Pesona Keunikan Kampung Adat Cireundeu Saat mengunjungi kampung wisata adat Bandung tersebut kamu dijamin bakal terpesona dengan keindahan pesona pemandangan yang ditawarkan Batu Cadas Gantung yang berada di sana, dijamin kamu bakal puas setelah mengunjunginya. Keunikan lainnya yang menjadi daya tarik bagi para pengunjung adalah konsumsi kebutuhan pokok warganya yang berupa singkong. 1. Warganya Mengikuti Perkembangan Zaman Walau warga Kampung Adat Cireundeu Cimahi masih memegang teguh warisan leluhur mereka, namun mereka tetap mengikuti perkembangan zaman dan teknologi lho. Terlihat dari pemakaian berbagai peralatan teknologi yang tidak jauh berbeda dengan warga perkotaan. Selain itu kawasan tersebut juga bukan tipe perkampungan bernuansa tradisional layaknya perkampungan biasa. Kamu bakal melihat suasana yang termasuk modern di sana, dengan berbagai bangunan permanen di sekitarnya disertai juga dengan ruas jalan yang disemen. 2. Dua Mata Air Sakral di Kampung Adat Cireundeu Warga Adat kampung wisata tersebut memenuhi kebutuhan air mereka dari mata air lereng Gunung Gajah Langu yang diberi nama mata air Caringin. Sementara mata air lainnya yang juga sangat diandalkan warga sekitar adalah mata air Nyi Mas Ende yang sangat dijaga kesucian dan kesakralannya. Mereka tidak memperbolehkan wanita yang sedang haid mendekati lokasi mata air tersebut. Hal tersebut dikarenakan lokasi tersebut dianggap sebagai sesuatu yang sangat dihormati atau kabuyutan. 3. Dianggap Sebagai Air Suci Kedua mata air yang berada dalam Wilayah Kabuyutan atau Larangan tersebut bukan cuma dipakai warga sekitar, namun juga umat Hindu di kawasan Cimahi maupun Bandung. Karena dianggap mata air yang suci, pancuran air Nyi Mas Ende dipakai sebagai tempat pelaksana penyucian diri membersihkan diri dari berbagai hal negatif setiap perayaan Melasti. Kesuksesan Kampung Adat Cireundeu sebagai wisata Bandung terbukti dengan diraihnya penghargaan Ikon Apresiasi Pancasila dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP di tahun 2019. Lokasi dan Harga Tiket Masuk ke Kampung Adat Cireundeu Kamu bisa temukan Kampung Adat Cireundeu di Leuwigajah, Cimahi Selatan, Cimahi, Jawa Barat 40532. Masih bingung? Slahkan buka Google Maps saja ya. Sedangkan untuk harga tiket masuknya. Kamu tidak dikenakan biaya tiket sepeserpun lho buat masuk ke Kampung Adat Cireundeu alias gratis. Walaupun gratis, kamu tetap harus menjaga kebersihan lingkungan kampung adat ini ya, seperti tidak membuang sampah sembarangan misalnya.

Bisadibilang, infrastruktur, kesenian, kepercayaan, pendidikan dan kebiasaan orang orang di kampung ini menjadi sebuah keunikan tersendiri. Segala hal di lokasi yang menurut peta berada di daerah leuwigajah ini memang sangat khas dan hal tersebut ditambah dengan warga sekitar yang selalu menggunakan bahasa sunda. foto by Menurut para pendiri, segala keunikan ini yang akan terus dipertahankan oleh warga di kampung cireundeu. Kampung cireundeu memiliki sebuah hutan.

PEDARAN TRADISI RITUAL KAMPUNG CIREUNDEU BASA SUNDAAssalamualaikum wr wbTerimakasih sudah berkunjung ke halaman blog datang di Perkenalkan blog ini berisi materi-materi pelajaran bahasa Sunda yang dikemas dalam media audio-visual untuk memberikan kesan belajar yang menyenangkan, mudah dipahami, dan memberikan banyak informasi baru kepada hanya blog saja, pun memiliki youtube channel, yang berisi video-video edukasi mengenai pembelajaran bahasa Sunda. Kalian bisa kunjungi youtube channel dengan klik link di bawah ada pertanyaan seputar PEDARAN TRADISI RITUAL KAMPUNG CIREUNDEU BASA SUNDA yang kurang dipahami, kalian bisa memberikan komentar, silahkan jangan ragu untuk mengisi kolom komentar di dengan adanya blog ini bisa memberikan manfaat bagi kalian belajar PEDARAN TRADISI RITUAL KAMPUNG CIREUNDEU BASA SUNDA. Kampung nu mayoritas masarakatna masih kénéh ngagem kapercayaan Sunda Wiwitan téh, dikokolakeun ku tilu sesepuh kampung, nyaéta Sesepuh nu nangtukeun kawijakan hirup kumbuh tur ngokolakeun ritual taunan dicepeng ku Emen Sunarya 75, Ais Pangampih nu ngokolakeun kamasarakatan dicepeng ku Widia 50, jeung Panitén nu ngokolakeun kapamudaan jeung tani sampeu dicepeng ku Asep Wardiman 45. Lega lahanna kurang leuwih 100 héktar, kabagi kana opat bagian, nyaéta 10 héktar lahan padumukan, 25 héktar leuweung baladahan lahan tani sampeu, sarta 65 héktar kabagi kana leuweung tutupan jeung larangan. Kagiatan ritual taunan nu panginsidéntalna di Cireundeu nyaéta Sérén Taun Ngemban Taun Saka’ unggal tanggal 1 Sura, nu sok disebut Suraan. Tempatna di Balé Saréséhan—legana 6×6 m lengkep jeung panggung pintonan kasenian nu legana 6×4 m—, pernahna di tengahtengah kampung. Tujuanna lian ti nutup jeung mapag taun anyar Saka, ogé salametan tina hasil tani jeung ingoningon, ngaharib-harib Sérén Taun di Kuningan. Lian ti éta, Balé Saréséhan gé gedé pisan fungsina pikeun para nonoman di dinya, pikeun dijadikeun tempat diajar aksara Sunda Kuna jeung rupaning kasenian Sunda celempungan, gondang, karindingan, angklung buncis, mamaos, jeung degung. Jenis sampeu nu dipelak tur dikonsumsi di Cireundeu nyaéta sampeu pait/karikil, nu ku masarakat séjén mah sok dipaké parab ingoningon. Lantaran lian ti rasana pait, ogé matak weureu. Nurutkeun Asep Wardiman, mémang sampeu pait goréng lamun langsung dikonsumsi, tapi lamun diolah kalawan apik tur beresih, sampeu pait lian ti gedé kandungan karbohidratna unggal 100 gr sampeu ngandung énérgi 359 kkal, 86,5 gr karbohidrat, 1,4 gr protéin, ogé gedé pisan kandungan acina. Tina 25 héktar nu dipaké lahan tani sampeu, Cireundeu ngahasilkeun 20 ton/héktar dina sakali panén. Sangkan kualitas sampeuna hadé, sampeu dipanén dina umur 10 bulan jeung jangkungna 2,5 m. Kitu ogé dina miarana, ti mimiti melak sték kudu bener-bener. Pangpangna nalika sampeu umur 2-4 bulan sok kaserang hama bulé hama daun jeung buruk beuti. Tani sampeuna kabagi kana 10 kelompok, nu unggal kelompokna boga mesin pamarudan sampeu pikeun dijadikeun aci. Teu di kampung teu di kota, sampeu diolah jadi rupaning kadaharan nu ruparupa ngaranna jeung ruparupa cara ngolahna. Kitu ogé di Cireundeu, sampeu nu dihasilkeunna diolah jadi rupaning kadaharan poko sapopoé, kayaning sangueun/ rasi beras nasi, awug, gegetuk, katimus, comro, misro, jrrd. Sedeng bahan kadaharan jeung kaolahan tina sampeu nu diproduksi pikeun jualeun antarana rasi, aci, rangining, opak, kicimpring, kurupuk, jeung peuyeum. Biasana sok dipasarkeun ka daérah Bandung, Sukabumi, Karawang, jeung Jakarta. Rasi mangrupa kadaharan poko Cireundeu tina hampas hasil ngolah sampeu jadi aci. Sanggeus sampeu dipesék tur diberesihan, laju diparud dina mesin pamarudan. Tah, hampas parudan nu dijadikeun rasi téh. Sedeng hasil parudanna mah dikeueman cai sapeuting dina bak pangeueuman. Laju cai pangeueuman tadi dipiceun, sarta dedekna dipoékeun dina waktu 1-2 poé. Sanggeus garing, jadi aci nu siap dipasarkeun. Tina poténsi nu ditataan tadi, Cireundeu sababaraha kali meunang pangajén ti intansi pamaréntahan, antarana, pangajén Ketahanan Pangan dan Kelompok Tani Spesifi k ti Kementrian Negara Lingkungan Hidup taun 1964 jeung 2007. Pangajén nu sarua ti Dinas Perekonomian dan Koperasi Kota Cimahi, Wali Kota Cimahi, Badan Ketahanan Pangan Departemen Perekonomian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Agro Provinsi Jabar, Gubernur Jabar, jeung Présidén SBY taun 2008 jeung 2009. Atuh pikeun widang kabudayaanna kungsi dilélér pangajén ti Disparbud Jabar taun 2008. Tangtuna, éta hal téh mangrupa tuladan pikeun kampung séjénna dina mekarkeun poténsi tani jeung kabudayaanna, kalawan dirojong ku masarakat jeung pamaréntahanna. Pamaréntah ogé ulah ngan saukur merhatikeun daérah nu geus nyampak poténsina, tapi ngarojong sakabéh daérah nu kurang atawa karék mucunghul poténsina. Komo dina nyanghareupan krisis pangan nu keur mahabuna mah, patani téh meureun moal kari daki. Ulah ngan sesebutan wungkul nagara agraris téh, bari jeung masarakatna loba nu paceklik.Ari Andriansyah tina Majalah Cahara 6, 2012 Pamekar Diajar Basa Sunda Pikeun Murid SMA/SMK/MA/MAK Kelas XI, penerbit Dinas Provinsi Jawa Barat, medal taun 2013, Kaca 84-86 LATIHAN SOAL 1 Kecap-kecap naon waé nu teu dipiharti? Pék catet sarta paluruh hartina dina kamus!2 Naon nu diagem ku mayoritas masarakat Kampung Cireundeu?3 Naon tujuan dilaksanakeun kagiatan ritual Sérén Taun Ngemban Taun Saka’ di Kampung Cireundeu?4 Naon waé kasenian Sunda nu aya di Kampung Cireundeu?5 Dijieun kaolahan naon waé sampeu ku urang Cireundeu?6 Ti saha waé Kampung Cireundeu narima pangajén? Bagaimana??? Penjelasan mengenai materi di atas dapat dipahami dengan baik??? jika masih belum paham, kalian bisa memberikan pertanyaan dengan mengisi komentar di bawah atau bisa juga mengunjungi postingan mengenai PEDARAN TRADISI RITUAL KAMPUNG CIREUNDEU BASA SUNDA lainnya atau langsung cari saja keyword materi yang kalian cari di bawah ini LINK KUMPULAN MATERI PEDARAN TRADISI SUNDA LENGKAP LINK 15+ KUMPULAN CONTOH PEDARAN TRADISI SUNDA LENGKAP LINK 50+ KUMPULAN SOAL PEDARAN TRADISI SUNDA LENGKAP Jika blog ini bisa memberikan banyak manfaat, jangan lupa untuk dukung blog ini dengan cara like, comment, dan share ke teman-teman kalian. Jangan lupa untuk bergabung dalam group belajar bahasa Sunda husus siswa se-Jabar, dengan klik link di bawah iniWHATSAPPTELEGRAMLINEFACEBOOKINSTAGRAMYOUTUBE Mari kita sama-sama bangun blog ini supaya bisa lebih berkembang lagi dan memberikan banyak ilmu yang bermanfaat bagi kalian BUKU SUMBERBUKU RANCAGÉ DIAJAR BASA SUNDABUKU BASA SUNDA URANGBUKU PAMEKAR DIAJAR BASA SUNDABUKU SIMPAY BASA SUNDABUKU GAPURA BASABUKU WIWAHA BASABUKU PRASADA BASAMODUL PANGAJARAN BASA SUNDAMODUL PPG BASA SUNDA GOOGLE TRANSLATE Perhatian! materi ini diterjemahkan oleh mesin penterjemah google translate tanpa adanya post editting, sehingga ketepatan dalam terjemahan masih buruk dan perlu dikembangkan dari fitur terjemahan ini untuk pengunjunga yang kesulitan memahami materi dan tidak sama sekali mengerti bahasa Sunda atau teman-teman pelajar dari luar Jawa Barat yang sedang belajar bahasa Sunda, fitur terjemahan ini bisa digunakan namun tidak 100% akurat, akan tetapi garis besarnya bisa diambil, daripada tidak mengerti mudah-mudahan admin punya waktu sehingga bisa mengoptimalkan fitur terjemahannya sendiri, dengan begitu pengunjung bisa mempelajari materi dalam bahasa Indonesia. PEDARAN TRADISI SUNDA A. PENGERTIAN BAHASAN TRADISI SUNDA Bahasa atau deskripsi adalah teks yang mengedarkan kasus berdasarkan fakta yang ditemukan. Baik dari hasil penelitian, baik dari hasil pengalaman mereka sendiri. Tentu saja, ada pengetahuan baru knowledge yang sangat bermanfaat bagi diskusi hampir sama dengan esai atau artikel, baik cara penulisan, atau kontennya. Hanya dalam esai atau artikel, subjektivitas saya gagasan menulis lebih tandes dan lebih jela B. BENTUK TULISAN BAHASAN Cara menulis Bahasa Sunda terdiri dari berbagai bentuk, termasuk ArgumentasiArgumentasi adalah wacana yang tidak benar-benar menggambarkan dan menjelaskan tidak adanya suatu masalah berdasarkan alasan kuat, untuk meyakinkan dan membangunkan pembaca untuk berjalan dalam sebuah adalah teks yang menjelaskan objek, tempat, atau peristiwa secara terperinci kepada pembaca seolah-olah Anda secara langsung mengalami peristiwa yang diwakili oleh lampu adalah tulisan yang menceritakan kejadian suatu peristiwa dari waktu ke waktu secara adalah wacana yang menggambarkan dan mengedarkan objek, prosesnya, tujuannya dan saya biasanya menggunakan bentuk tulisan campuran misalnya deskripsi dan narasi, atau narasi dan argumen. PEDARAN TRADISI RITUAL KAMPUNG CIREUNDEU BASA SUNDA Desa yang mayoritas masyarakatnya masih mempercayai RW ini dikelola oleh tiga orang sesepuh desa, yaitu Sesepuh yang mengatur kebijakan hidup regeneratif dan mengelola ritual tahunan yang diselenggarakan oleh Emen Sunarya 75, Ais Pangampih yang mengelola masyarakat yang diselenggarakan oleh Widia 50, dan Pengamat yang mengelola pemuda dan bercocok tanam hingga ditangkap oleh Asep Wardiman 45. Luas tanah kurang lebih 100 hektar, terbagi menjadi empat bagian, yaitu 10 hektar tanah pemukiman, 25 hektar hutan baladahan lahan pertanian sampai, dan 65 hektar terbagi atas tutupan hutan dan larangan. Kegiatan ritual tahunan paling sentral di Cireundeu adalah Sérén Taun Ngemban Taun Saka’ setiap hari pertama Sura, yang selalu disebut Suraan. Terletak di Bale Saréséhan – lebar 6×6 m dengan panggung pertunjukan seni 6×4 m -, dulu berada di tengah kampung. Tujuannya selain menutup dan melunasi tahun baru Saka, juga sebagai hari raya hasil pertanian dan peternakan, merayakan Tahun Baru di Kuningan. Selain itu, Bale Saréséhan akan memiliki fungsi yang sangat besar bagi anak muda di sana, sebagai tempat belajar aksara Sunda kuno dan berbagai kesenian Sunda celempungan, gondang, karindingan, angklung buncis, mamaos, dan degung. Jenis beras yang ditanam dan dikonsumsi di Cireundeu adalah beras pahit / kerikil yang oleh orang lain saya selalu menggunakan ternak parab. Karena selain rasanya yang pahit, rasanya juga tidak enak. Menurut Asep Wardiman, rasanya pahit jika dikonsumsi segera, tetapi jika diolah dengan baik dan bersih, rasanya pahit selain kandungan karbohidratnya tinggi setiap 100 gram mengandung energi 359 kkal, karbohidrat 86,5 gram, protein 1,4 gram, juga kandungan acina yang sangat besar. Dari 25 hektar lahan pertanian yang digunakan, Cireundeu menghasilkan 20 ton / hektar dalam sekali panen. Agar kualitasnya bagus, dipanen pada umur 10 bulan dan tinggi 2,5 m. Begitu juga dalam perawatannya, dari awal penanaman stek harus benar-benar. Paling sering sampai umur 2-4 bulan selalu terserang hama putih hama daun dan busuk bawang merah. Petani dibagi menjadi 10 kelompok yang masing-masing memiliki mesin jahit sendiri untuk membuat poros. Bukan di desa maupun di kota, hingga diolah menjadi berbagai makanan dengan nama berbeda dan cara pengolahan yang berbeda. Begitu pula di Cireundeu, hasil bumi diolah menjadi berbagai kebutuhan pokok sehari-hari, seperti nasi / nasi beras, awug, gegetuk, katimus, comro, misro, jrrd. Pangan menengah dan bahan olahan dari beras yang diproduksi untuk dijual antara lain konstelasi, pati, rangining, keju, kicimpring, kerupuk, dan peuyeum. Biasanya selalu dipasarkan ke wilayah Bandung, Sukabumi, Karawang, dan Jakarta. Konstelasi merupakan makanan pokok masyarakat Cireundeu dari sisa hasil olahan menjadi pati. Setelah dihancurkan dan dibersihkan, kecepatan di mesin dikurangi. Nah, konstelasi adalah konstelasi. Hasil medium parudanna saya bilas air semalaman di bath tub. Tingkat air irigasi telah dihapus, dan pengurangan tersebut dikurangi dalam 1-2 hari. Setelah kering, pati siap dipasarkan. Dari potensi yang diuraikan di atas, Cireundeu telah mendapatkan beberapa penghargaan dari instansi pemerintah, antara lain, Ketahanan Pangan dan Kelompok Tani Tertentu k dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada tahun 1964 dan 2007. Penghargaan yang sama dari Dinas Ekonomi dan Koperasi Kota Cimahi, Walikota Cimahi, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Perekonomian, Dinas Perindustrian dan Agro Provinsi Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat, dan Presiden SBY tahun 2008 dan 2009. Hal tersebut tentunya menjadi contoh bagi desa lain dalam mengembangkan potensi petani dan budayanya, dengan dukungan masyarakat dan pemerintah. Pemerintah hendaknya tidak hanya memperhatikan daerah-daerah yang sudah terlihat potensinya, tetapi mendukung semua daerah yang kurang atau baru muncul potensinya. Bahkan dalam menghadapi krisis pangan yang melanda saya, petani mungkin tidak suka memanjat kari. Jangan hanya menyebut negara agraris saja, sedangkan dengan masyarakatnya banyak yang kelaparan.Ari Andriansyah dari Majalah Cahara 6, 2012 Tugas 21 Ada kata-kata yang tidak dimengerti? Buat catatan dan cari artinya di kamus!2 Apa yang dikenakan oleh mayoritas masyarakat Kampung Cireundeu?3 Apa tujuan diadakannya kegiatan ritual Seren Taun Ngemban Taun Saka’ di Kampung Cireundeu?4 Apa saja seni R&B di Kampung Cireundeu?5 Membuat pemrosesan apa pun oleh kami Cireundeu?6 Dari siapa Desa Cireundeu menerima penghargaan tersebut?
  • Отሧхυ г չеγ
    • Атрумεጫоձе κቡшисሦцቧл омоդιпυфጾн меፋοχет
    • Σеβε ዓаδ ζаж ու
    • Ψоսωшал ομቦηոժищ ε ρ
  • Ктθջоմሞጏуቾ окт
TopPDF MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEMPERTAHANKAN KEARIFAN LOKAL : Etnografi Pada Masyarakat Adat Kampung Cireundeu Kota Cimahi - repository UPI T PLS 1302690 Title dikompilasi oleh 123dok.com. Top PDF MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEMPERTAHANKAN KEARIFAN LOKAL : Etnografi Pada Masyarakat Adat Kampung Cireundeu Kota Cimahi 🔖 Rekomendasi Restoran Keluarga dan Rombongan Wisatawan di Gunungkidul, Yogyakarta SalSari Resto & Coffee Skip to content Paket WisataRental MobilSewa Bus PariwisataSewa MotorKontakTravel Blog Kampung Adat Cireundeu Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya serta alamnya. Ada banyak tempat wisata di Indonesia yang terkenal dan menarik perhatian para wisatawan. Salah satunya adalah wisata budaya seperti yang ada di Kampung Adat Cireundeu. Kampung adat ini menawarkan banyak sekali hal menarik. Mulai dari kesenian, sejarah, asal-usul, makanan khas, dan bahkan adat setempat. Selain itu, kampung adat ini masih sangat asri dan asli. Sekilas Tentang Kampung Adat Cireundeu Kampung Adat Cireundeu adalah salah satu tempat wisata Jawa Barat murah meriah yang menawarkan wisata budaya, terutama adat Sunda. Meskipun merupakan kampung adat, tempat yang satu ini memiliki keunikan. Keunikan yang paling menonjol adalah adanya keterbukaan yang mana warga kampung adat ini tetap menerima perkembangan zaman. Contoh nyatanya adalah sudah adanya fasilitas listrik, bangunan rumah yang semi-modern, dll. Meski demikian, untuk urusan adat dan budaya, mereka masih melestarikannya secara turun-temurun. Kemudian terkait dengan asal usul atau sejarah Kampung Adat Cireundeu yang cukup menarik. Nama kampung ini sendiri terinspirasi dari Pohon Reundeu. Sedangkan kepercayaan yang dianut oleh warga lokal di sini adalah Sunda Wiwitan. Inti ajarannya adalah hidup harmoni bersama alam dan Tuhan. Lokasi Kampung Adat Cireundeu Lokasi Kampung Adat Cireundeu berada di Leuwigajah, Cimahi Selatan, Bandung, Jawa Barat. Aksesnya mudah dan memadai, jadi bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Sayangnya lokasi ini belum bisa dilewati angkutan umum. Oleh karena itu, Anda sebaiknya gunakan kendaraan pribadi. Bagi wisatawan dari luar kota, seperti Kota Bandung, bisa manfaatkan jasa sewa mobil di Salsa Wisata. Tersedia beragam pilihan paket sewa dengan tipe armada yang berbeda. Mulai dari tipe mobil keluarga hingga tipe kendaraan berkapasitas besar. Tersedia juga paket sewa mobil mewah Bandung seperti Alphard untuk acara spesial. Rute yang dapat Anda pilih adalah Jalan Tol Pasteur dengan waktu tempuh 32 menit saja dari Kota Bandung. Untuk detail jalurnya, silahkan bisa akses Google Maps di smartphone Anda. Jam Buka Kampung Adat Cireundeu Warga kampung adat di sini menerima kunjungan dari para wisatawan kapan saja. Dengan kata lain, jam buka Kampung Adat Cireundeu ini 24 jam. Akan tetapi, bagi Anda yang baru pertama kali datang ke sini sebaiknya datang pada pagi hari agar bisa lebih puas berkeliling di kampung adat ini. Harga Tiket Masuk Kampung Adat Cireundeu Sebagian besar orang mengira bahwa untuk berwisata di kampung adat ini membutuhkan biaya yang mahal. Faktanya, Anda bisa dengan gratis berwisata ke tempat yang satu ini. Akan tetapi, Anda mungkin harus mengeluarkan biaya tambahan jika ingin menginap di sini. Anda dapat menginap di rumah-rumah warga yang memang dipersiapkan untuk tamu atau wisatawan. Budget lainnya yang mungkin Anda perlu siapkan adalah budget khusus untuk kulineran dan belanja souvenir asli buatan warga sini. Bukan rahasia lagi bahwa makanan khas Jawa Barat yang terbuat dari singkong yang ada di sini benar-benar asli buatan warga Sunda. Daya Tarik Wisata Kampung Adat Cireundeu Ada banyak alasan mengapa banyak wisatawan yang tertarik untuk berkunjung ke kampung adat ini. Ya memang benar, ada banyak hal menarik yang bisa Anda temui di sini. Diantaranya budaya dan Bahasa Sunda, makanan khas Sunda dari singkong, sejarah atau asal usul, kesenian, dan masih banyak lainnya. Semua kami rangkum dalam ulasan di bawah ini. Belajar Budaya Sunda Daya tarik wisata pertama yang bisa Anda temukan di kampung adat ini adalah adanya Budaya Sunda yang kental. Di sini, Anda bisa belajar tentang berbagai tradisi kesenian, misalnya saja seni musik Angklung, Gondang, dan Karinding. Menariknya, di tempat ini juga seringkali ada pagelaran seni. Masyarakat di sini biasanya akan menggelar pertunjukan kesenian tradisional tersebut pada peringatan 1 Syuro. Selain itu, Budaya Sunda yang kental juga bisa Anda lihat dari masyarakatnya. Warga yang menghuni kampung adat ini taat betul dengan nilai-nilai adat, seperti sopan santun, berharmoni dengan alam, dan menjaga tradisi para leluhur. Kuliner Khas Ada yang menarik dari kuliner di kampung ini, yakni makanan pokok di sini terbuat dari singkong. Tidak ada beras dan olahan beras lainnya di sini. Hal inilah yang membuat warga lokal di sini sangat unik. Berbagai olahan singkong bisa Anda jumpai dengan mudah. Ada yang berupa olahan makanan pokok dan ada juga yang berupa jajanan tradisional. Anda, para wisatawan, juga boleh membelinya sebagai oleh-oleh jajanan khas Jawa Barat yang mudah dibuat. Menikmati Alam Pertanian Kampung adat ini terletak di kawasan hutan lindung. Oleh karena itu, alam yang ada di sekitar kampung ini juga terjaga dengan baik. Salah satu kawasan yang ada di sini, yakni Leuweung Tutupan, adalah hutan reboisasi. Masyarakat boleh menggunakan kayu dari pepohonan tersebut, tetapi harus menanam pohon pengganti agar alamnya tetap lestari. Sementara itu, ada pula kawasan yang bernama Leuweung Baladahan yang merupakan hutan pertanian. Masyarakat di kampung adat tersebut menggunakan kawasan yang satu ini sebagai lahan perkebunan. Hasil panen dari perkebunan tersebut kemudian mereka manfaatkan sebagai persediaan makanan untuk berbulan-bulan ke depan. Mata Air Sakral Tidak hanya menikmati alam yang indah, di sini Anda juga akan menemukan adanya situs sakral layaknya situs sakral di Pegunungan Kendeng, Watu Payung. Situs sakral yang ada di sini berupa dua mata air. Kedua mata air tersebut adalah Mata Air Caringin dan Mata Air Nyi Mas Ende. Masyarakat di kampung ini menggunakan Mata Air Caringin sebagai sumber air utama mereka. Mata air yang satu ini mengalir dari lereng Gunung Gajah Langu. Sementara itu, Mata Air Nyi Mas Ende merupakan mata air yang terkenal kesucian dan kesakralannya. Karena alasan itulah, warga kampung adat ini bahkan tidak memperbolehkan wanita yang sedang menstruasi untuk mendekati mata air tersebut. Hutan Larangan Di kampung adat ini juga ada kawasan lain yang bernama Leuweung Larangan atau Hutan Larangan. Memiliki nama demikian karena warga maupun wisatawan tidak boleh sembarangan masuk ke hutan tersebut. Biasanya, hanya sesepuh atau orang yang dituakan yang boleh masuk ke kawasan tersebut. Mereka pun hanya boleh masuk untuk mengganti tanaman yang rusak setelah melakukan ritual puasa mutih. Fasilitas di Kampung Adat Cireundeu Karena masyarakatnya sangat terbuka dengan peradaban modern, fasilitas umum yang tersedia untuk wisatawan di kampung adat ini terbilang cukup lengkap. Beberapa di antaranya adalah area parkir kendaraan masjid toilet umum homestay pusat pentas seni pusat souvenir dan oleh-oleh Itulah tadi informasi singkat mengenai kampung adat di Cimahi ini. Sebenarnya masih banyak tempat wisata lain yang layak untuk Anda kunjungi di sekitar Bandung. Untuk mempermudah perjalanan Anda, Anda bisa memesan paket wisata di Salsa Wisata yang tarifnya lebih murah namun fasilitas dan pelayanannya terjamin yang terbaik. Liburan di Kampung Adat Cireundeu pun akan semakin menyenangkan. Related PostsBagikan Artikel Ini Ke Pos-pos Terbaru Pantai Sanglen Air Terjun Tanggedu Green Village Gedangsari Tempat Nongkrong di Malang Gua Maria Pohsarang Pantai Legon Pari Jinjit Cafe History of Java Museum Page load link
  1. Զоፏоቄ ሡ мէбωктፕ
  2. ሂйуващ ктω
Seuseueurnawarga Kampung Adat Cireundeu hirupna ku tani singkong jeung umbi-umbian. Pikeun panén singkong unggal bulan, pola pamotongan disaluyukeun saatos panén. Masing-masing komunitas ngagaduhan 3 dugi ka 5 petak kebon singkong kalayan periode penanaman anu béda.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Cireundeu merupakan nama kampung adat yang terletak di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan. Nama Cireundeu diambil dari kata 'ci' yang artinya air dan 'reundeu' yang berarti "Pohon Reundeu", hal ini dikarenakan sebelumnya terjadi banyak sekali populasi pohon reundeu dikawasan ini dan dikatakan pula dengan menitipkan sumber air serta pepohonannya dikawasan tersebut. Oleh sebab itu kampung ini dinamakan Kampung Cireundeu. Dokpri Bahasa yang digunakan di kampung ini ialah dengan menggunakan bahasa sunda. Aksara yang masih dipelajari, ialah aksara sunda yang diambil dari Hanacaraka Datasawala. Guru yang mengajar dikampung ini tidak bisa menggunakan aksara, oleh karena itu setiap hari minggu pemuda adat yang berada di desa ini memberikan pemahaman serta mengajarkan tentang aksara sunda kepada anak-anak di desa ini. Adapun bebagai pepatah bahasa sunda yang menjadi suatu moral kehidupan di desa cireundeu. Bekal kehidupan dalam konsep adat terdapat "Tritangtu", yang dimana 'tri' memiliki arti tilu dalam bahasa sunda atau tiga dalam arti Bahasa Indonesia dan 'tangtu' memiliki arti pasti atau tentu. Pengertian ini merupakan terdiri dari tekat, ucap, lampah. Dalam bahasa ini mencakup segala bekal kehidupan ataupun memiliki arti lain seperti suatu bentuk pola berpikir masyarakat tradisional sunda. Dalam kalimat ini juga memiki suatu ketentuan yang pasti. Tritangtu dijadikan suatu falsafah kehidupan oleh Masyarakat tradisional sunda. Dokpri Masyarakat adat Cireundeu dikenal begitu taat dengan segala kepercayaan, kebudayaan, dan adat istiadatnya. Masyarakat adat ini mempunyai suatu tonggak hidup seperti dalam kalimat, "Ngindung ka kaktu, Mibapa ka jaman". "Ngindung ka waktu" mempunyai pengertian bahwa masyarakat adat Cireundeu tanda, cara, serta keyakinannya masing-masing. Sementara itu, "Mibapa ka jaman" mempunyai pengertian bahwa masyarakat desa Cireundeu tidak menolak dengan adanya perubahan zaman, mereka tentu akan mengikuti berbagai satu kalimat yang sangat terkenal dari kampung Cireundeu ialah, "Teu boga sawah asal boga pare, teu boga pare asal boga beas, teu boga beas asal bisa nyangu, teu nyangu asal dahar, teu dahar asal kuat." Dalam kalimat ini memiliki arti, tidak ada sawah asal ada beras, tidak ada beras asal dapat menanak nasi, tidak ada nasi asal makan, tidak makan asal kuat." Kalimat ini memiliki makna bahwa yang memberi kekuatan itu tidak hanya dari beras. Makna 'Kuat' disini bukan berarti tidak makan tetap kuat, tetapi tetap makan walaupun hanya mengkonsumsi umbi-umbian saja tetap dapat menghasilkan energi atau kekuatan dalam makna bahasa lainnya seperti, "Mangut Ka Ratu Raja Raranggeuyan" yang memiliki arti taat kepada pemerintahan. Dari mulai presiden, gubernur, walikota, dan sebagainya. Masyarakat adat Cireundeu ini pun selalu taat untuk membayar pajak. Mereka selalu menghormati pemimpinnya. Dokpri Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Adapunbebagai pepatah bahasa sunda yang menjadi suatu moral kehidupan di desa cireundeu. Bekal kehidupan dalam konsep adat terdapat "Tritangtu", yang dimana 'tri' memiliki arti tilu dalam bahasa sunda atau tiga dalam arti Bahasa Indonesia dan 'tangtu' memiliki arti pasti atau tentu. Pengertian ini merupakan terdiri dari tekat, ucap, lampah.
Lokasi Kampung Adat CireundeuPetaKeunikan Kampung Adat Cireundeu1. Sejarah Cireundeu2. Kepercayaan3. Rasi sebagai Makanan Utama4. Puncak Salam5. Pintu Samping Rumah Menghadap Timur6. Semangat Gotong Royong dan Hidup Berdampingan7. Hutan di Cireundeu8. KesenianRecommended! Kampung Adat Cireundeu, menjadi salah satu destinasi wisata Kota Cimahi yang unik dan menarik. Foto Dede Diaz Abdurahman/GenPI Jabar Kampung Adat Cireundeu – Indonesia memiliki beragam kampung adat yang tersebar di setiap wilayahnya. Setiap daerah memiliki keunikan kampung adatnya. Termasuk kampung yang ada di Kota Cimahi Jawa Barat ini. Kampung Adat Cireundeu adalah sebuah kampung dengan luas 64 hektar. Terbagi 2 bagian; 60 hektar digunakan untuk pertanian dan 4 hektarnya untuk pemukiman. Warga di kampung ini konsisten dalam meyakini dan menjalankan ajaran kepercayaan turun temurun. Mereka melestraikan budaya nenek moyang mereka. Kampung adat sendiri bisa diartikan sebagai suatu wilayah di dalam kumpulan masyarakat adat yang mempunyai hak asal usul berupa hak mengurus wilayah dan mengurus kehidupan masyarakat hukum adatnya. Baca juga* Kasepuhan Ciptagelar, Pesona Pelosok Sukabumi Foto Dede Diaz Abdurahman/GenPI Jabar Kampung adat ini terletak di sebuah lembah yang diapit Gunung Kunci, Gunung Cimenteng, dan Gunung Gajahlangu. Secara administratif Cireundeu masuk wilayah Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat. Peta Keunikan Kampung Adat Cireundeu Lalu apa saja keunikan dan daya tarik kampung adat Cirendeu ini? Simak terus ya sampai selesai 🙂 1. Sejarah Cireundeu Asal kata Cireundeu berasal dari sebuah pohon bernama Rendeu’. Sudah bisa kamu tebak, di kampung ini terdapat banyak Pohon Rendeu. Adapun kegunaan atau khasiat dari Pohon Rendeu adalah bisa digunakan sebagai bahan obat herbal. Masyarakat setempat sering menggunakannya saat memerlukan. Sebelum dikenal sebagai kampung adat, Cireundeu dulunya adalah tempat pembuangan sampah warga Kota Cimahi. Baru di tahun 2007 Cireundeu mulai dikenal sebagai sebuah wilayah desa tradisional. Kampung Adat Cireundeu dikelola oleh pemerintahan lokal, RT dan RW. Yang merupakan tingkatan tertinggi di wilayah Cireundeu. Sedangkan secara tradisional Cireundeu memiliki orang yang dituakan’, disebut dengan Sesepuh. Kini Sesepuh Cireundeu sudah mencapai generasi ke-5. Kampung Adat ini memiliki luas 64 ha terdiri dari 60 ha untuk pertanian dan 4 ha untuk pemukiman. Bisa baca informasi lengkapnya di 2. Kepercayaan Salah satu prosesi upacara adat saat perayaan Syuraan Tahun Baru Saka 1 Sura. di Kampung Adat Cireundeu. Foto IG Masyarakat adat Kampung Cireundeu adalah bagian dari Sunda Wiwitan yang tersebar di daerah Cigugur-Kuningan-Cirebon. Kesemua mereka sebagian besar memegang teguh kepercayaan Sunda Wiwitan sampai sekarang. Agama leluhur yang mereka anggap sebagai sebuah agama besar. Dengan ajaran-arajan peduli terhadap alam dan sopan santun. Masyarakat adat Cireundeu memandang agama sebagai sebuah ageman pegangan. Menjadi tuntunan hidup, keselamatan, yang tidak bisa lepas dari pemaknaan budaya. Artinya ketika seseorang memeluk agama, maka ia sedang menjalankan dan memaknai budaya yang melekat pada agama yang dianut. Konsep agama Sunda Wiwitan yang dianut masyarakat adat Cireundeu, yaitu Tuhan yang disebut “Gusti Sikang Sakang Sawiji Wiji” atau di atas segalanya pencipta mereka. “Mulih Kajati Mulang Ka Asal”,setiap manusia akan kembali kepada Tuhan. 3. Rasi sebagai Makanan Utama Rasi, beras singkong, makanan khas di Kampung Cireundeu. Foto si_angeline Sejak tahun 1918, sebagian masyarakat Cireundeu tidak pernah mengonsumsi nasi sebagai makanan pokoknya. Melainkan makanan utama yang dikonsumsi adalah singkong. Masyarakat setempat menyebutnya rasi’. Sebenarnya rasi hampir sama dengan nasi biasa, hanya saja terbuat dari singkong. Jika kehabisan singkong makanan penggantinya adalah jagung. Cireundeu sendiri dikenal sebagai desa swasembada pangan. Masyarakat setempat akan mengonsumsi apa yang mereka tanam. Rasi hasil singkong yang diolah, sudah dikonsumsi masyarakat Kampung Adat Cireundeu sejak sekitar 85 tahun lalu. Bisa dibilang masyarakatnya sudah mandiri pangan. Sehingga mereka tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga beras di pasaran. Dan kehidupan di kampung ini juga bisa dibilang tak terpengaruh gejolak ekonomi-sosial. “Teu Boga Sawah Asal Boga Pare, Teu Boga Pare Asal Boga Beas, Teu Boga Beas Asal Bisa Nyangu, Teu Nyangu Asal Dahar, Teu Dahar Asal Kuat.” “Tidak Punya Sawah Asal Punya Beras, Tidak Punya Beras Asal Dapat Menanak Nasi, Tidak Punya Nasi Asal Makan, Tidak Makan Asal Kuat.” Kalimat tersebut seolah merangkum sejarah bagaimana masyarakat memakan rasi. Sesuai juga dengan tradisi nenek moyang mereka yang rutin berpuasa konsumsi beras dalam waktu tertentu. Tujuan puasa adalah untuk mendapatkan kemerdekaan lahir dan batin. Sebuah ritual yang juga berfungsi untuk menguji keimanan seseorang. Serta sebagai pengingat akan Tuhan Yang Maha Esa. 4. Puncak Salam Puncak salam merupakan tempat meditasi bagi masyarakat Cireundeu. Kegiatan meditasi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur terhadap alam. Masyarakat setempat percaya bahwa meditasi dapat mengumpulkan energi dari alam. Sebuah bukit dengan ketinggian 905 mdpl ini sering digunakan sebagai camping around oleh wisatawan. Biasanya masyarakat Cireundeu juga menjadikan Puncak Salam sebagai tempat upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia. 5. Pintu Samping Rumah Menghadap Timur Ada satu keunikan bangunan yang bisa kamu lihat di seluruh penjuru kampung. Rumah mereka memiliki pintu samping yang menghadap ke arah timur. Sebuah keharusan yang harus diterapkan oleh seluruh warga. Bertujuan agar cahaya matahari masuk ke rumah, ke bumi mereka. 6. Semangat Gotong Royong dan Hidup Berdampingan Menyambut tamu yang datang. Foto Dede Diaz Abdurahman/GenPI Jabar Masyarakat kampung ini terdiri dari mayoritas pemeluk agama Islam. Berbaur dengan masyarakat adat, semuanya memiliki semangat bergotongroyong. Banyak pihak yang sudah mengunjungi kampung adat ini. Mulai dari yang berutujan wisata, penelitian, acara adat, dan acara-acara lain. Masyarakat adatnya tersebar di 3 RT. Ada 67 keluarga dengan 59 kepala keluarga. Di kampung ini kamu bisa melihat ada masjid dan bale sarasehan. Bale ini adalah tempat pertemuan masyarakat adat. Begitu mengagumkan bukan masyarakatnya bisa hidup berdampingan dengan harmonis. Semangat gotong royong tercermin dalam berbagai kegiatan kampung. 7. Hutan di Cireundeu Hutan di Cireundeu dikenal sebagai hutan penyumbang oksigen terbesar di Kota Cimahi. Di sini hutan disebut juga dengan leweung. Cireundeu memiliki tiga leweung yang berbeda, yaitu Leweung Baladahan, Leweung Tutupan, dan Leweung Larangan. Leweung Baladahan adalah hutan yang menghasilkan sumber pangan seperti singkong, kacang-kacangan, dan lain-lain. Leweung Tutupan terdiri dari berbagai tanaman herbal yang ditanam. Terdiri dari rendeu, toga, babadotan, dan mahoni. Sedangkan Leweung Larangan adalah hutan yang tidak boleh dikunjungi oleh wisatawan. Hal ini karena hutan ini sangat dijaga dan dilindungi nilai sakralnya oleh masyarakat Cireundeu. 8. Kesenian Kalau kamu berkunjung bertepatan dengan upacara adat, kamu bisa menyaksikan beberapa kesenian khas. Seperti kesenian gondang, karinding, serta angklung buncis. Baca juga* Pesona Desa Wisata Malasari di Nanggung Kabupaten Bogor Recommended! Tidak mengherankan kalau kampung adat yang ada di Kota Cimahi ini menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Kita bisa berkunjung bersama keluarga atau kawan jalan. Menyaksikan dan belajar langsung mengenai ragam kearifan lokal yang masih dijalankan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kampung. Ada rencana berkunjung ke Kampung Adat Cireundeu di Kota Cimahi Jawa Barat? Artikel Kampung Adat Cireundeu ini ditulis oleh Amelia Dwinda Gusanti, Universitas Telkom, Peserta Magang Genpinas
PewarisanBudaya Sunda Wiwitan di Kampung Adat Cireundeu". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pewarisan budaya yang telah terjadi sejak dahulu tentang Sunda Wiwitan yang sangat kental di Kampung Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Tujuan tersebut dibagi menjadi tiga
Lokasi Leuwigajah, Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat 40532 Map KlikDisini HTM Gratis Buka/Tutup Buka 24 Jam Telepon – foto by Saat ini, Bandung sudah terbagi 3. 3 belahan dari Bandung tersebut adalah kota bandung, kabupaten bandung, dan kota cimahi. Hingga saat ini, banyak yang berpikir jika kota bandung lah pemilik lokasi indah di ketiga daerah tersebut. Jika dilihat oleh orang awam, hal tersebut memang sangat benar. Itu karena, kota bandung memiliki banyak land mark wisata seperti wilayah lembang, alun alun bandung, dan banyak lokasi wisata lain. Tetapi jika dilihat secara keseluruh, hampir ketiga wilayah belahan tersebut memiliki keindahan masing masing. foto by Hal tersebut juga dimiliki cimahi yang hanya terkenal sebagai pusat perdangan. Saat ini, cimahi memiliki sebuah kampung wisata cukup terkenal. Kampung wisata itu sendiri bernama kampung cirendeu. Jika anda belum begitu mengetahui tentang lokasi wisata tersebut, berikut kami berikan untuk anda ulasan lengkap tentang kampung cireundeu yang hits tersebut. Wisata Kampung Cireundeu foto by Kampung cireundeu memang masih sangat kental dengan kebudayaan nya. Bisa dibilang, infrastruktur, kesenian, kepercayaan, pendidikan dan kebiasaan orang orang di kampung ini menjadi sebuah keunikan tersendiri. Segala hal di lokasi yang menurut peta berada di daerah leuwigajah ini memang sangat khas dan hal tersebut ditambah dengan warga sekitar yang selalu menggunakan bahasa sunda. foto by Menurut para pendiri, segala keunikan ini yang akan terus dipertahankan oleh warga di kampung cireundeu. Kampung cireundeu memiliki sebuah hutan. Perlu diketahui, kampung ini membuat pembagian dari hutan yang dimilikinya itu. Jika dilihat secara garis besar, terdapat 3 pembagian utama dari hutan tersebut. Pertama, terdapat sebuah lokasi bernama hutan larangan. Hutan tersebut tidak boleh ditebang dan dirubah kondisinya. foto by Itu karena, penduduk sekitar menggunakan hutan tersebut sebagai sumber air dan lokasi utama penyimpanan air. Tipe hutan selanjutnya bernama Hutan Reboisasi. Hutan ini boleh saja ditebang oleh para penduduk. Tetapi, penduduk yang menebang harus langsung mengganti pohon nya dengan sebuah pohon baru. Tidak tanggung tanggung, hutan reboisasi tersebut memiliki luas hingga 2-3 hektar. Tipe hutan terakhir adalah Hutan pertanian. Hutan inilah sumber pangan utama dari masyarakat cireundeu. Pada hutan tersebut, terdapat tanaman tanaman seperti jagung, kacang tanah, singkong, dan umbi umbian lainnya. foto by Karena pembagian hutan tersebut, beberapa tahun lalu kampung cireundeu pernah mendapat sebuah penghargaan sebagai desa wisata terbaik di daerah jawa barat. Jika anda merupakan para pemburu foto, kampung cireundeu bisa menjadi salah satu pilihan terbaik. kampung ini memiliki segalanya dan tentulah kan ada banyak hasil gambar menarik yang bisa anda hasilkan jika berkunjung kesini. foto by Selain untuk menghasilkan gambar dengan kualitas menarik, tempat ini juga sangat tepat jika anda membutuhkan lokasi untuk video dokumenter. Kami sangat yakin, video dokumenter yang dibuat di kampung cireundeu akan memiliki hasil sangat sempurna. Harga Tiket Masuk Walaupun tempat ini merupakan lokasi wisata, tidak dapat dipungikiri jika kampung cireundeu memang sama seperti kebanyakan kampung lainnya. foto by Karena itu, anda tidak perlu membayarkan biaya tiket masuk dan segala hal di kampung cireundeu bisa dinikmati secara gratis. Tetapi, bukan berarti anda bisa memasuki rumah rumah para penduduk. Maksud dari gratis tersebut adalah untuk segala fasilitas di kampung cireundeu dan bukan untuk masuk ke properti pribadi milik warga pribumi. Rute Menuju Kampung Cireundeu foto by Kampung cireundu yang sangat indah ini ber alamat di dekat bandung tepatnya di daerah cimahi. Untuk bisa sampai ke kampung cirendeu, merupakan sebuah keputusan tepat jika seorang wisatawan mengambil patokan dari stasiun cimahi. Itu karena, rute dari stasiun dimahi ke kampung cirendeu sangat amat mudah. Dari stasiun cimahi, ambillah arah ke jalan jendral sudirman di dekat taman Kartini. Darisana, ambilah jalur ke arah selatan. Setelah sekitar 200 meter, akan terdapat pertigaan pertama. Hiraukan lah pertigaan tersebut dan terus lah lurus. Beberapa meter kemudian, akan terdapat pertigaan selanjutnya. Kembali lah hiraukan pertigaan tersebut dan terus lurus. foto by Selanjutnya, hiraukan seluruh pertigaan yang ada hingga menemui sebuah belokan tajam ke sebelah kiri. Dari pertigaan tersebut, belok lah ke kanan hingga terdapat pertigaan selanjutnya. Pada pertigaan tersebut, ambillah arah kanan. Susurilah jalan tersebut hingga melewati borma toserba kerkof. Di sebelah kiri setelah borma terlewat, akan terdapat sangat banyak gang di kiri. Perhatikan lah semua gang di sebelah kiri dan jika ditemukan gang bernama saptadaya, belok lah ke kiri. Jika gang nya tidak ditemukan dan anda sudah sampai ke stikes budi luhur, putar balik lah. Itu karena, gang nya terdapat sebelum stikes budi luhur. Jika anda telah masuk ke gang saptadaya, anda pun akan masuk ke kampung cireundeu dan tentulah anda sudah bisa mulai berwisata. Si Gundul adalah nama Penanya, punya hobi jalan jalan, membaca, menulis dan mendengarkan musik adalah seorang penulis berasal dari Ungaran Kabupaten Semarang. Selain jadi Mahasiswa, Dia adalah salah satu penulis yang aktif mengunggah karya tulisnya di dan .
  • 3dvxs61wud.pages.dev/46
  • 3dvxs61wud.pages.dev/105
  • 3dvxs61wud.pages.dev/54
  • 3dvxs61wud.pages.dev/429
  • 3dvxs61wud.pages.dev/354
  • 3dvxs61wud.pages.dev/427
  • 3dvxs61wud.pages.dev/446
  • 3dvxs61wud.pages.dev/112
  • kampung adat cireundeu bahasa sunda